Happy Bakcang Day!

Bagi teman-teman yang bersuku Tionghoa, hari ini pasti ada yang spesial dengan dapur anda. Betul dan benar... hari ini ada benda berbentuk piramid gak simetris yang diiket sama tali dan bisa dimakan.... BAKCANG!

Eh gak tahu sih hari ini rumah teman-teman uda ada bakcang atau belum, karena perayaan bakcang sebenarnya tuh besok. Tapi nyokap gw sih uda dari hari ini bikinnya.

Nyokap hari ini bikin dua macam bakcang, bakcang dari ketan dan dari nasi. Kalau dari nasi tentu rasanya mirip-mirip lontong isi daging tapi bedanya ini dibungkus pake daun bambu dan ala oriental. Kebetulan tahun ini nyokap cuma bikin bakcang daging ayam yang dicampur jamur. Soalnya tahun-tahun yang lalu bikin isi daging babi tapi anak-anaknya gak doyan, hehehe...

Ini dia penampakan bakcang yang menjadi menu sarapan dan makan malam gw hari ini:

rantang isi bakcang, ini gw foto pas malam hari, memang udah mau habis, hehe...

bakcang nasi isi ayam jamur, menu sarapan

bakcang ketan isi ayam jamur, menu makan malam

daging ayam dan jamurnya nih, sayang gelap fotonya...

Kalau makan bakcang, gw biasanya sajiin di atas piring ceper dan gw makan pakai sumpit, plus sambal cocol botolan. Gw gak tahu sih aslinya bakcang itu dimakan menggunakan sumpit atau gak, tapi yang penting kesannya lebih oriental kalau pake sumpit, haha...

Oh iya, bakcang itu gak harus isi daging loh. Ada juga yang kosong dan dicocol dengan gula jawa, atau memang isi gula gitu, kalau di keluarga gw (Hokkian) sebutnya ticang (cang yang manis), kalau bakcang kan cang daging. Mungkin cang itu artinya lontong bungkus daun bambu kali ya, hehehe...

Kenapa sih ada hari bakcang?

Sebenarnya ini namanya hari Peh Cun (Hokkian) yang berarti 'mendayung perahu'. Jadi sebenarnya ini hari mendayung perahu, dan memang awalnya perayaannya berupa mendayung perahu walaupun sekarang sudah jarang ada.

Hari Mendayung Perahu atau Peh Cun ini dirayakan untuk mengenang jasa Qu Yuan (Mandarin). Jadi Qu Yuan ini seorang menteri terkenal di zaman negara-negara RRC masih berperang. Pokoknya ide-idenya ini hebat dan sukses sebagai menteri lah, sampai-sampai dia diusir oleh keluarga raja karena (kayaknya) iri gitu dengan prestasi Qu Yuan. Lalu karena sedih kemudian ia bunuh diri dengan melompat ke sungai.

Rakyat yang sedih karena kehilangan menteri idamannya ini kemudian mencari jenazah Qu Yuan di sungai tersebut. Untuk mencarinya, mereka melemparkan nasi ke dalam sungai agar ikan-ikan di sana tidak memakan jenazah menteri. Lalu biar makanan tersebut terhindar dari naga, nasinya dibungkus dengan daun-daunan. Nah itulah asal muasal makanan bakcang. Lalu mendayung perahunya itu berasal dari nelayan yang mencari-cari jenazah menteri tercinta dengan berperahu.

Tapi kalau zaman sekarang, kayaknya pada lebih pengen perayaan makan bakcangnya daripada berperahunya, ya iyalah perut kenyang hati senang hidup tentram sih :P

Btw, gw tadi searching di google dan nemuin resep bikin bakcang, semoga bisa dipraktikkin tahun depan dan dikirimin ke alamat gw, hihihi...

Resep Nasi:
300 gram beras kualitas baik, cuci bersih
900 gram ketan putih kualitas baik, cuci bersih, campur dengan beras, rendam 3 jam
200 ml air panas
1/2 sendok teh garam halus
3 sendok makan minyak goreng/margarin cair panas
daun bambu besar untuk membungkus secukupnya

Resep Isi:
300 gram daging giling (bisa daging ayam, sapi atau babi)
10 buah jamur kancing, cincang kasar
6 butir bawang merah, haluskan
4 siung bawang putih, haluskan
2 batang daun bawang, iris halus
2 sendok makan tongcay, seduh dengan air mendidh, tiriskan
1 sendok teh merica bubuk
2 sendok makan kecap manis
1 ruas jari jahe, cincang halus
1 gelas air/ kaldu
2 sendok makan minyak sayur/margarin
1 sendok teh minyak wijen

Cara Membuat:
1. Kukus beras campur hingga setengah matang selama 30 menit. Tuang ke panci, masukkan air panas dan garam halus, lalu aduk rata. Tutup panci, biarkan air terserap habis. Tambahkan minyak goreng/margarin cair panas, aduk rata. Tutup lagi selama 15 menit.
2. Isi: Panaskan minyak goreng/margarin dan minyak wijen, lalu tumis bawang merah, bawang putih dan jahe hingga harum. Masukkan daging giling, aduk hingga daging berubah warna. Tambahkan jamur kancing, daun bawang, dan tongcay, lalu tambahkan merica bubuk dan kecap manis. Tuang kaldu, masak hingga matang dan bumbu meresap.
3. Siapkan 2 lembar daun bambu, lipat di bagian tengah membentuk segitiga atau kerucut, beri 2-3 sendok makan beras kukus dan 2 sendok makan bahan isi, lalu tutup lagi dengan 2 sendok makan beras kukus. Lipat daun bambu sedemikian rupa hingga membentuk segitiga, ikat rapat dengan tali rafia.
4. Didihkan air, masukkan bakcang, pastikan terendam air seluruhnya. Masak sekitar 3 jam. Jika diperlukan, tambahkan air mendidih agar bakcang tetap terendam dalam air mendidih. Angkat dan tiriskan.
sumber: http://inforesep.com/resep-bakcang.html

Selamat mencoba dan selamat hari bakcang! :)

originally published on 5/6/2011 23:42

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar